Dirgahayu RI yang ke-73 di Wisma KJRI Frankfurt am Main. Jerman

Sekedar berbagi cerita
Oleh: Dus Fotografer


Foto bersama para Diplomat KJRI Frankfurt
Kerja Kita Prestasi Bangsa, tema Dirgahayu RI yang ke-73 tahun 2018. Merayakan hari ulang tahun kemerdekaan repubelik Indonesia di luar negeri adalah sebuah kesempatan untuk mempromosikan pariwisata Indonesia, karena yang hadir bukan hanya masyarakat Indonesia akan tetapi hadir juga warga negara asing yang menikah dengan saudara-saudari kita dari beberapa kota di Jerman. Mereka sangat tertarik dengan budaya Indonesia yang beraneka ragam, dari musik Gamelan, Angklung, Tari-tarian dan cara berbusana khas masing-masing daerah dari tanah air.

Satu jam sebelum upacara dimulai para undangan sudah memadati lapangan upacara di Wisma KJRI yang sebelumnya para undangan mendaftarkan diri atau daftar hadir, lalu dari panitia pengurus HUT RI membagikan kupon untuk makan siang.
Sambil menunggu waktu kenaikan sang Merah Putih yang momentnya sangat berharga bagi bangsa Indonesia dalam jadwalnya akan dimulai jam: 10.00 am, para undangan saling bersalaman dengan ucapan salam merdeka, betapa bahagianya kita yang tinggal jauh dari tanah air dapat berjumpa dengan masyarakat Indonesia yang tinggal di Jerman.


Pemberian Tumpeng kepada Pak Hantoro Sunjoyo
oleh Konsul Jenderal RI
Setelah upacara, pembawa acara Nanda Novira Artati dan Muhamad Ali membacakan beberapa program penyerahan piagam penghargaan kepada para diplomat yang telah lama bertugas di luar negeri. Acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Bapak Toferry Primanda Soetikno Konsul Jenderal RI untuk Frankfurt bersama ibu, lalu memberinya kepada Bapak Doktor Willy R Wirantaprawira yang sudah cukup lama tinggal di Jerman khususnya di kota Frankfurt dan sekitarnya. Tumpeng juga diberikan kepada pak Hantoro Sunjoyo Hantoro yang sudah cukup lama berkerja sebagai sopir diplomat RI di luar negeri (Jerman) dan tidak ketinggalan juga sepotong tumpeng diberikan kepada generasi baru yang berusia 6 Minggu (Cucu dari ibu Herlina Dilenburger). Setelah pemotongan tumpeng acara dilanjutkan dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang Fun walk, Catur, Gaplek dan para pemenang perlombaan lainnya.


Tari Kembang Girang
Acara hiburan dari beberapa kelompok yang didahului dengan alunan music gamelan, eloknya gerakan tari kembang girang yang dibawakan oleh Etty Prihantini dan kawan-kawannya, tari Gambyong Pareanom yang dibawakan oleh Tita Titol Pitu, tari Bajidor kahot gaya tari Frankfurt oleh Santi Riz dan kawan-kawannya. Merdunya suara yang dinyanyikan dari kelompok lansia, DIG Rheinmain, lomba makan kerupuk, lari karung, tari balon, makan kue donat dan masih banyak acara hiburan lainnya yang tidak disebutkan satu persatu disini. Selain hiburan ada juga bazar makanan oleh Permif e.V (Persatuan masyarakat Indonesia Frankfurt dan sekitarnya) yang menjual bermacam jenis makanan dari tanah air. 


Para penari Tari Gambyong Pareanom dan Tari Bajidor Kahot
Berkat kebersamaan dari warga Indonesia yang ada di Frankfurt am Main dan sekitarnya, akhirnya promosi pariwisata pada Dirgahayu RI yang ke-73 berjalan dengan sukses dan para undangan sangat terhibur. Beginilah kalau kita hidup dirantau selalu saja terhibur dengan acara kumpul-kumpul bareng dengan masyarakat setanah air yang ada di luar negeri, candatawa, menyanyi bersama baik lagu daerah maupun lagu-lagu dalam bahasa Indonesia, joget dan berdansa ria.We dance becouse we are love Indonesia, we dance becouse we are happy and we dance becouse we are free people.


Keaneka ragam suku dan budaya dari tanah air di luar negeri terus dipertahankan dan dipromosikan oleh saudara-saudari kita yang tinggal menetap di beberapa kota di Eropa. Semoga kegiatan-kegiatan yang mempromosikan pariwisata dan kebudayaan Indonesia di luar negeri terus dilakukan karena jika kunjungan wisatawan mancanegara meningkat setiap tahun ke tanah air, maka secara tidak sadar mereka, warga Indonesia pencinta budaya yang tinggal di luar negeri sudah mengangkat kehidupan masyarakat kecil yang ada di setiap tempat kunjungan wisata di tanah air. SALAM MERDEKA (Dus Fotografer)