Sekedar berbagi cerita
Oleh: Dus Fotografer
Pulau Sumba terletak di Propinsi Nusa Tenggara Timur, Di sana banyak terdapat perkampungan tua dengan rumah-rumah yang sangat tradisional yang beratap rumput ilalang dan juga banyak kuburan tua yang terbuat dari batu dan mereka sangat setia merawat dan menjaganya. Di sana ada banyak pantai pasir putih dan ada banyak tempat untuk bermain selancar/Surf, Air terjun dan ada juga aliran sungai yang panjang dan bersih. Beberapa pantai yang indah yaitu: Pantai Tarimbang, Pantai Wanakaka, Pantai Tosi, Pantai Lamboya, Pantai Gaura, Pantai Mamboro, pantai Purukambera, pantai Walakiri, Pantai Waejelu, Pantai Kalala dan masih banyak pantai yang pasirnya putih yang saya tidak sebutkan satu-persatu disini.
Perkampungan adat yang rumah-rumahnya masih tradisional yaitu: Kampung Ratenggaro, kampung wainyapu, kampung Tosi dan kampung Kodi Banggedo di Sumba Barat Daya, Kampung Pu,unaga, kampung Lai Tarung, kampung Waebakul, kampung Praigoli, kampung Loli dan kampung Tambelar di Sumba Barat. Sedangkan kampung-kampung yang memiliki Batu Kubur yang besar Yaitu: Kampung Anakalang, kampung Galubakul di Sumba Tengah dan Kampung Prailiu, kampung kawangu, kampung Rindi umalulu dan kampung pau di Sumba Timur.
Acara adat dilaksanakan hampir setiap bulan dari acara pembuatan rumah baru, perkawinan adat, wula podhu, Pajura, Pasola perkelaian dari atas punggung Kuda, penguburan Raja, penarikan batu kubur dari atas pegunungan dan masih banyak acara adat lainnya. Di setiap kampung kita akan menjumpai para ibu lagi melakukan tenun kain ikat dengan bermacam-macam motifnya dan setiap gambar pada kain mempunyai arti dan nilai dari kehidupan orang sumba sehari-hari. Motif atau gambar selalu berhubungan dengan makhluk hidup di sekitar seperti: Kuda, Kerbau, Ayam, Buaya, Ular, Cicak atau Gecko, Bunga, Manusia dan lain sebagainya.
Pada saat ada acara adat selalu welcome untuk semua orang, mereka atau tuan pesta sangat bahagia dan sangat menghargai kehadiran kita pada saat acara tersebut dan orang-orang yang mengikuti acara adat selalu mengenakan pakaian adat sumba. Masyarakat sumba pada umumnya sangat ramah, suka menyapa dengan senyuman manis dari hati yang tulus ikhlas, Tamu yang berkunjung ke kampung-kampung selalu terhibur dengan puluhan kegiatan atau acara adat.
Di setiap kampung memiliki satu rumah besar dan di rumah itulah sebagai pusat acara adat, bila kita mengunjungi rumah adat, kita akan disugguhkan dengan sirih pinang dan tembakau sebagai ungkapan selamat datang dan pada saat kita meninggalkan rumah adat, kita meletakan sesuatu berupa uang di atas tempat sirih pinang sebagai ucapan terima kasih karena kita sudah diterima dengan selayaknya seorang tamu ( Tidak ada unsur paksaan, tergantung kebaikan kita terhadap seseorang )
Rumah adat dan batu kubur dianggap sangat sakral, sehingga ada beberapa batu kubur dan rumah adat yang tidak boleh kita mengambil gambar atau memotretnya dan dilarang keras untuk naik di atas batu kubur atau berjalan di atas kuburan, namun semua kampung yang ada di pulau sumba bebas untuk kita mengunjunginya.
Keindahan alamnya sangat memperngaruhi kita untuk datang kembali berkunjung dan hati kita akan selalu menyatu dengan keramahtamahan penduduk setempat dan disetiap langkah kita selalu terhibur dengan pemandangan yang berbeda dan unik.
Untuk mencapai ke pulau Sumba kita dapat menempuhnya dengan pesawat dari Bali menuju Tambolaka Sumba Barat Daya dan ke Waingapu Sumba Timur, juga bisa menempuhnya dengan jalan darat dan menggunakan Kapal Ferry dari Sape Sumbawa Timur ke pelabuhan Waekelo dan dari pelabuhan Aimere dan Ende Flores menuju pelabuhan Waingapu Sumba Timur. Selamat berlibur ke pulau Sumba dan semoga liburannya menyenangkan. Semua foto yang ada disini dari Dani Sumba Tour Guide.( IG,FB Dan Tiktok: Dus fotografer )