Sekedar berbagi cerita
Oleh: Dus Fotografer
Pemberlakuan karantina bagi warga negara indonesia yang non gelar masuk ke Indonesia sejak adanya pandemi corona 2019 yang lalu, ternyata menyisakan sekelumit cerita rumit bagi seorang putera dari Flores. Lamanya karantina yang semula hanya 5 hari kini sudah menjadi 10 hari dan bahkan sampai 15 hari di hotel.
Corona tidak saja berpengaruh bagi ekonomi pariwisata, tetapi juga menjadi pergulatan psikologis pria asal Flores yang sudah lama menetap di Jerman, sudah cukup lama kehilangan kontak dengan keluarganya di Flores.
Begitu jauh di seberang sana kerinduannya untuk pulang kampung halaman berjumpa dengan keluarganya yang masih hidup begitu menggelegar, namun kerinduan itu harus terbentur dengan peraturan karantina di Indonesia, "Liburan hanya sebulan yang tentunya tidak punya cukup waktu untuk berkunjung keluarga.
Dengan waktu yang sedikit itu kita sulit mengunjungi keluarga yang ada di beberapa kabupaten, tapi jika tidak dikarantina 10 hari ada kemungkinan besar untuk dapat mengunjungi sebagian dari keluarga yang ada di sana, itupun akan dikejar oleh waktu yang sempit ini. Demikian pengakuan dari seorang putra Flores sambil meneteskan air mata penuh haru, ada gurat penyesalan yang mengalir dari kata-katanya, ia tampak murung meratapi nasibnya yang tidak sanggup membayar biaya hotel 20 Juta rupiah untuk 10 hari karantina.
Pandemi corona membuat semua orang menjadi phobia, Rasa takut berlebihan itu oleh pemerintah Indonesia diekspresikan dalam kebijakan yang begitu ketat mengontrol setiap pengunjung, Siapapun tidak terkecuali harus sudah memiliki sertifikat vaksinasi lengkap dan PCR Test Negatif namun tetap saja mengikuti peraturan dengan mengurung diri di dalam kamar hotel selama 10 hari.
Dengan adanya pandemi Corona ini tidak saja berdampak pada bisnis turisme atau pariwisata di Indonesia, tetapi juga berpengaruh bagi pria dari Flores untuk menuntaskan rasa rindunya dengan saudara-saudaranya di kampung. (IG.FB dan Tiktok: Dus fotografer )